Minggu, 04 Juni 2017

Laporan Pengenalan Ordo Isoptera



JURNAL PRAKTIKUM
 DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO ISOPTERA
(Coptotermes curvignatus)
 

OLEH
SITIASON SIPAYUNG
                                      NIM              : 1409000628
                                      P. STUDY    : AGROEKOTEKNOLOGI
                                    MEJA           : 5(LIMA )                                    

pertanian




LABORATORIUM DASAR–DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO ORDO ISOPTERA
(Coptotermes curvignatus
O
L
E
H
NAMA                                     :SITIASON SIPAYUNG
NIM                                          : 1409000628
P. STUDY                                : AGROEKOTEKNOLOGI 
MEJA                                       : 5(LIMA )
Juranal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN                                                                               NILAI
   ( 1. ADAM FIQIE FAUZI)                                                      (                   )
   ( 2. DEDY MUHAMMAD RIFAI)
   (3. DIAN DHIKA)
   (4. RANGGA TRI ANGGI SINAGA)
   (5. AFIKA ALDY)
   (6. ANDRE HIDAYAT)
   (7. DHANI KURNIAWAN)
KOORDINATOR
(Hj. SYAMSAFITRI, SP., MP.)

LABORATORIUM DASAR–DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
 PENGENALAN ORDO ISOPTERA
(SITIASON SIPAYUNG, 0628-14, FP UISU,2015 – 2016)
Abtrak

          Ordo Isoptera adalah serangga yang pada umumnya dikenal sebagai hama pada suatu tanaman. Orgaisme pengganggu tanamnan dari ordo isoptera banyak sekali jenisnya, diantaranya adalah rayap (Coptotermes curvignatus). Rayap ini dikenal sebagai hama pada tanaman perkebunan misalnya pada tanaman kelapa sawit (Elaies gueneensis jack) dan karet (Havea brasiliensis). Rayap merupakan jenis jenis serangga yang hidup berkoloni membentuk masyarakat serangga dengan seekor ratu yang tugas utamanya bertelur sepanjang hidupnya lebih kurang 50 tahun.dalam koloni rayap terdapat 3 kasta yaitu kasta reproduktif, kasta pekerja dan kasta prajurit. Ratu berasal dari rayap betina yang melepaskan sayap setelah di buahi oleh rayap jantan sebagai raja yang menemaninya.

Kata Kunci : Ordo isopteran, cirri – cirri, contoh, dan siklus.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Di seluruh dunia jenis-jenis rayap yang telah dideskripsikan dan diberi nama  ada sekitar 2000 spesies dan dari padanya sekitar 120 spesies merupakan hama, sedangkan di negara kita dari kurang lebih 200 spesies yang dikenal baru sekitar 20 spesies yang diketahui berperan sebagai hama perusak kayu serta hama hutan/pertanian (Riska, 2004).
          Pada umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari famili Rhinotermitidae. Terutama dari genus Coptotermes (Coptotermes spp.) dan Schedorhinotermes. Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macr­otermes namun perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam kayu yang diserangnya (Bambang, 2007).
Tujuan Praktikum
-          Untuk mengenal serangga jenis ordo isopteran
-          Untuk mengetahui bagian – bagian struktur tubuh rayap
-          Untuk mengetahui gejala serangan pada tanaman yang di serang oleh rayap
-          Untuk mengetahui cara pengendalian rayap (Coptotermes curvignatus)



















TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Rayap serangga Jenis ordo Isoptera
Kingdom : Animalia
Filum       : Arthropoda
Kelas       : Insecta
Ordo       : Isoptera
Family    : Termitidae
Genus     : Coptotermes
Spesies   : Coptotermes curvignatus
          Terdiri atas individu-individu seksual yaitu betina (yang abdomennya biasanya sangat membesar) yang tugasnya bertelur dan jantan (raja) yang tugasnya membuahi betina. Jika koloni rayap masih relatif muda biasanya kasta reproduktif berukuran besar sehingga disebut ratu. Biasanya ratu dan raja adalah individu pertama pendiri koloni, yaitu sepasang laron yang mulai menjalin kehidupan bersama sejak penerbangan alata. Pasangan ini disebut reprodukif primer (riyadi, 2005).
          Kasta Prajurit ditandai dengan bentuk tubuh yang kekar karena penebalan (sklerotisasi) kulitnya agar mampu melawan musuh dalam rangka tugasnya mempertahankan kelangsungan hidup koloninya. Mereka berjalan hilir mudik di antara para pekerja yang sibuk mencari dan mengangkut makanan. Setiap ada gangguan dapat diteruskan melalui "suara" tertentu sehingga prajurit-prajurit bergegas menuju ke sumber gangguan dan berusaha mengatasinya (Herman, 2003).
          Kasta ini membentuk sebagian besar koloni rayap. Tidak kurang dari 80 persen populasi dalam koloni merupakan individu-individu pekerja. Tugasnya melulu hanya bekerja tanpa berhenti hilir mudik di dalam liang-liang kembara dalam rangka mencari makanan dan mengangkutnya ke sarang, membuat terowongan-terowongan, menyuapi dan membersihkan reproduktif dan prajurit, membersihkan telur-telur, dan membunuh serta memakan rayap-rayap yang tidak produktif lagi (karena sakit, sudah tua atau juga mungkin karena malas), baik reproduktif, prajurit maupun kasta pekerja sendiri (Defrianto, 2005).
    Tanaman perkebunan seperti kelapa sawit (Elaies gueneensis jack) banyak digemari oleh hama – hama, salah satunya yaitu hama rayap (Captotermis curvignatus). Rayap menyerang tanaman  sawit pada bagian dalam tanah akar yang memakan bagian Dario selulosa akar dan batang pada tanaman kelapa sawit dan apabila kelihatan sarang tanah tinggi di smping pohon kelapa sawit maka sawit itu sudah terkena serangan rayap dan  lama-kelamaan bagian akarnya akan roboh dan mati (Suhendra, 2009).
          Rayap (Coptotermes curvignatus) mempunyai struktur tubuh yang khas, yitu memiliki 3 bagian tubuh utamaantara lain bagian kepala (caput), bagian Dada (Thorax), Bagian perut (Abdomen). Jumlah telur yang di hasilkan rayap kurang lebih 36.000 butir telur per harinya apabila koloninya berumur kurang lebih 5 tahun. Ratu umurnya kurang lebih 50 tahun, sedangkan raja berumur satu perkawinan saja atau setelah kawin yang pertama kali langsung mati (Sampurna, 2006).


A.    Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman yang berlokasi di Jalan Karya wisata ketinggian ±25mdpl topografi datar praktikum ini di laksanakan pada hari jumat tanggal 6 mei 2016 pukul 10.00 – 12.00 wib Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara.
B.     Alat dan Bahan
a.      Alat
1)      Bak lilin
2)      Jarum pentol
3)      Pingset
4)      Killing botol
5)      Karet
6)      Kain kasar
7)      Kain halus
b.      Bahan
1)      Rayap  (Coptotermes curvignatus)
2)      Gejala serangan
c.       Metode Penelitian
1)      Ambil rayap yang masih hidup. Kumudian masukkan rayap ke dalam killing botol yang telah berisi alcohol dan potongan karet untuk memudahkan kita dalam melakukan pengamatan.
2)      Setelah pingsan ambil rayap tersebut dari dalam killing botol, kemudian potong dengan pisau bagian-bagian tubuh rayap tersebut.
3)      Teliti bagian-bagian tersebut, lalu gambarkan di buku gambar dan lengkapi dengan keterangan.



















HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      Hasil
Gambar
Utuh
Bagian – Bagiannya
Caput
Thorax
Abdomen
Kasta Prajurit



Kasta Pekerja
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Keterangan
1.Caput                                         
2.Thorax
3.Abdomen
1.Antena
2.Mata
3.Mulut
1.Prothorax
2.Mesothorax
3.Metathorax
1.Ovipositor
2.Spirakel
3.Tympanum


b.      Pembahasan
          Pada praktikum kali ini kami membahas tentang serangga jenis ordo Isoptera. Pada tubuh Ordo Isoptera tubuhnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu caput (kepala), thorax (dada), abdomen (Perut). Pada caput terdiri dari dari antenna, mandibula, maksila, labium, palpus, mata, pada thorax terdiri dari kaki dan bagian abdomen terdiri ari spirakel, ovipositor dan Tympanum.
          Rayap menyerang tanaman  sawit pada bagian dalam tanah akar yang memakan bagian Dario selulosa akar dan batang pada tanaman kelapa sawit dan apabila kelihatan sarang tanah tinggi di smping pohon kelapa sawit maka sawit itu sudah terkena serangan rayap dan  lama-kelamaan bagian akarnya akan roboh dan mati.
          Pengendalian hama rayap ini dapat di kendalikan dengan :
1.      Cara Kultur teknis
a.       Sanitasi di areal perkebunan dengan cara membersihkan tunggul – tunggul sisa – sisa tanaman.
b.      Membuat saluran draenase untuk menjaga kelembapan tanah.
2.      Pengendalian Hayati
                Beberapa jamur entomopatogen telah banyak di kembangkan untuk mengendalikan hama rayap antara lain Beauveria bassiana, Aspergillus sp, Metharizium anisopliae, fusarium sp. Dengan cara penyemprotan, karena sifatnya yang kanibal maka rayap yang telah mati akibat terinfeksi oleh jamur akan dimakan oleh rayap lainnya yang masih sehat, akibatnya rayap tersebut terinfeksi dan mati.
3.      Pengendalian Kimiawi
                Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan insectisida berbahan aktif hexaflumuran yang dapt menghambat sintesa khitin yang menyebabkan kegagalan proses pergantian kulit rayap. Umpan gulungan kertas tisu yang telah dicelupkan kedalam larutan hexaflumuran diletakkan dalam perangkap yang ditanam dalam tanah dan ditempatkan pada titik – titik jalur lalu lalang rayap. Rayap yang sudah terkontaminasi oleh hexaflumuran tidak langsung mati akan tetapi menyebarkannya kepada rayap lain karena rayap memiliki sifat trofalaksis.
















 KESIMPULAN DAN SARAN
a.      Kesimpulan
-          Ordo Isoptera adalah serangga yang pada umumnya dikenal sebagai hama pada suatu tanaman. Orgaisme pengganggu tanamnan dari ordo isoptera banyak sekali jenisnya, diantaranya adalah rayap (Coptotermes curvignatus).
-          Kasta reproduktif  Terdiri atas individu-individu seksual yaitu betina (yang abdomennya biasanya sangat membesar) yang tugasnya bertelur dan jantan (raja) yang tugasnya membuahi betina.
-          Kasta prajurit Kasta ini ditandai dengan bentuk tubuh yang kekar karena penebalan (sklerotisasi) kulitnya agar mampu melawan musuh dalam rangka tugasnya mempertahankan kelangsungan hidup koloninya.
-          Kasta Prajurit Kasta ini membentuk sebagian besar koloni rayap. Tidak kurang dari 80 persen populasi dalam koloni merupakan individu-individu pekerja. Tugasnya melulu hanya bekerja tanpa berhenti hilir mudik di dalam liang-liang kembara dalam rangka mencari makanan dan mengangkutnya ke sarang.
-          Rayap menyerang tanaman  sawit, apabila kelihatan sarang tanah tinggi di samping pohon kelapa sawit maka sawit itu sudah terkena serangan rayap dan  lama-kelamaan bagian akarnya akan roboh dan mati.
b.      Saran
Saya berharap kerja sama antara praktikan dengan asisten laboratorium perlu ditingkatkan kembali agar praktik dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Defrianto, 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Ordo thysanoptera Penebar swadaya. Jakarta.

Herman dkk, 2003. Macam-macam serangga. Biologi SMK. Jilid II. Erlangga. Malang.

Suhendra, 2009. Ciri khas Serangga. Serial online (http://blogspot.itc.org.insecta.com) diakses pada tanggal 28 Maret 2012. Pukul 13.34 wib.

Sampurna, 2006. Insecta. Jenis serangga Ordo Thysanoptera. Penerbit Erlangga. Bandung.

Riyadi, 2005. Maca- macam serangga. Insecta. SMK  Pertanian. Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SITIASON SIPAYUNG

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI RANTAI PASOKAN SAYUR   WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KOTA TOMOHON kunjungin wabsite kami yang lainnya ber...