Sabtu, 17 Juni 2017

SITIASON SIPAYUNG



ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI RANTAI PASOKAN SAYUR  WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KOTA TOMOHON

kunjungin wabsite kami yang lainnya berikan saran dan komen anda :
https://www.blogger.com/
Oleh:
SITIASON SIPAYUNG

Fakultas pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara

Abstrac

Rurukan merupakan  sebuah  kelurahan  yang merupakan  sentra  penghasil  sayuran  yang  produktif  dan penghasil  sayuran  bermutu  dan  berkualitas  baik,untukkemudian  di  konsumsi  masyarakatkota Tomohon  dan sekitarnya.   Sistem  rantai pasokan atau  tata niaga diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien  sehingga para petani,  maupun  konsumen  dapat  mengambil  manfaat  yang  lebih  besar  dari  efektifnya  sistem ini.Tujuan penelitian  untuk  mengetahui  proses  produksi,  kebutuhan,  dan  sistem  rantai  pasokan  sayuran wortel yang dihasilkan para petani Rurukan di Kota Tomohon.Penelitian ini bersifat kualitatif, proses dan sistem  tataniaga pertanian sayuran wortel di kelurahan Rurukan dan Pasar Tradisional Kota Tomohon. Sampel dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan proses produksi sayuran wortel, dilakukan  melalui  pengolahan  lahan,  penanaman,  pemeliharaan  dan  panen.Para  petani  telah  berpengalaman dalam pertanian, rata-rata pengalaman menanam Wortel di atas 10 tahun sehingga mereka telah memahami cara bercocok  tanam  Wortel  yang  baik,  termasuk  pemilihan  bibit  unggul.Saluran  distribusi  rantai  pasokan menggunakan model saluran distribusi sederhana (Model saluran distribusi 1 sampai dengan 3 tingkat), baik di pasar  tradisional,  atau  di  supermarket Kota Tomohon,  banyak  dijual Wortel  hasil  produksi  para  petani Desa
Rurukan.

Kata kunci: proses produksi, sayuran, rantai pasokan
ABSTRACT

Rurukan  is a village which  is  the center of a prolific producer of vegetables and a producer of good quality  vegetables,  to  be  consume  by  Tomohon  city  and  surrounding  communities.  Supply  chain  systems  or business administration is expected to run effectively and efficiently so that the farmers, and consumers can take advantage of the greater effectiveness of this system. The purpose of this research is to determine the production process, requirements, and supply chain systems of carrot produced by Rurukan farmers in Tomohon city. This research  is qualitative. Samples were  selected purposively and  is  snowball  sampling. The  results  showed  the carrot  production

Keywords: production, vegetable, supply chain
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan  penduduk  Indonesia  yang  terus mengalami peningkatan,berimplikasi  pada  peningkatan akan kebutuhan sayuran bagi masyarakat.Namun sayang petani Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan sayuran  tersebut baik  secara kuantitas maupun kualitas.Sayuran merupakan hasil   pertanian yang mempunyai daya  tahan  yang  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  yang  lainnya  karena  sayuran  sifatnya  lebih  cepat membusuk.Sehingga  untuk  pemenuhan  kebutuhan  tersebut  harus  mendatangkan  dari  negara  lain  melalui kebijakan impor hasil-hasil pertanian.Industri  pertanian  memiliki  potensi  yang  sangat  dikembangkan  di  Indonesia,tidak  hanya  karena keadaan  alam  Indonesia  yang  memiliki  iklim  tropis  dengan  curah  hujan  dan  cahaya  matahari  yang  sangat menunjang pertumbuhan  tanaman  tetapi  juga karena karakteristik bangsa  Indonesia  itu  sendiri  sebagai negara agraris  yang  telah mencetak  jiwa dari  setiap  anak bangsa.Pengembangan  sektor pertanian,industri pendukung pertanian  akan  mampu    menjadi  fondasi  yang  kuat  bagi  perekonomian  bangsa.  Dengan  keunggulan  yang dimilikinya, Indonesia menjadi tempat yang sangat subur bagi perkembangan sektor pertanian, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang tidak sedikit untuk menambah pendapatan nasional dan ekspornya didominasi dari sektor pertanian. Peningkatan  produksi  pertanian  akan  berpengaruh  pada  petani.Dalam  meningkatkan  pendapatan  dan kesejahteraan  petani,  sering  diharapkan  pada  permasalahan  pengetahuan  petani  yang  masih  relatif rendah,keterbatasan modal,lahan garapan yang  sempit  serta kurangnya ketrampilan petani yang nantinya akan berpengaruh  pada  penerimaan  petani.  Selain  itu  tentunya  juga  harus  memperhatikan  saluran  distribusi  agar produk cepat sampai ke tangan konsumen.Dalam suatu sistem pertanian yang subsisten, tiap anggota keluarga hanya  perlu  memenuhi  kebutuhan  keluarganya.Proses  produksi  ini  tidak  menghitung  berapa  biaya  yang dikeluarkan untuk proses produksi, dengan hasil yang akan didapat.Para petani tersebut hanya mengutamakan hasil  untuk  dikonsumsi  sendiri.Apabila  hasil  yang  didapat  itu  melebihi  kebutuhan,maka  kelebihan  itu  akan dijual dan sisanya lagi akan digunakan untuk proses produksi yang akan datang. Kebutuhan  masyarakat  terhadap  sayuran  akan  terus  meningkat  seiring  dengan  pertambahan  jumlah penduduk dan daya belinya.Sayuran hampir tidak dapat dilepaskan dari berbagai hidangan kuliner yang ada di Indonesia.  Dengan  semakin  berkembangnya  industri  makanan  jadi  maka  akan  terkait  pula  peningkatan kebutuhan  terhadap  sayuran  yang  berperan  sebagai  salah  satu  bahan  pembantunya.Agar  kebutuhan  terhadap sayuran  selalu  terpenuhi  maka  harus  diimbangi  dengan  jumlah  produksinya.Mengingat  kebutuhan  terhadap sayuran  yang  kian    terus  meningkat  maka  petani  dituntut  untuk  bekerja  secara  efisien  dalam  mengelola usahataninya agar produksi yang diperoleh lebih tinggi dan keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar. Penelitian  mengenai  kebutuhan  dan  sistem  rantai  pasokan  sayuran  Wortelyang  dihasilkan  para  petani  di Kelurahan  Rurukan Kota  Tomohon  ini,  didasarkan  pada  pemikiran  bahwa   manajemen  rantai  pasokan  yang sederhana yang dikenal oleh para petani, menyebabkan para petani Wortel akan dirugikan karena kurang efektif dan efisiennya sistem tataniaga Wortel yang diduga akan mengakibatkan terjadinya perbedaan yang besar antara harga  yang  dibayarkan  konsumen  dengan  harga  yang  diterima  oleh  para  petani  (produsen).    Hal  ini  akan mempengaruhi  tingkat  pendapatan  para  petani,  termasuk  kesejahteraan  petani  dalam  menjalankan  usaha pertanian sebagai satu-satunya sumber pendapatan bagi para petani. Penelitian mengenai sistem pasokan yang dilakukan, bertujuan untuk melihat bagaimana cara petani di Kelurahan Rurukan mendistribusikan  sayuran khususnya Wortel kepada para pemasok dan untuk menentukan jumlah pasokan dengan mempertimbangkan permintaan dan persediaan sehingga pasokan dapat dilakukan tepat pada  sasaran.  Penelitian  juga  dilakukan  pada  pasar  tradisional  Tomohon  dengan  unit  analisis  adalah  produk sayuran Wortel.Rantai pasokan yang akandibahas dalam penelitian ini adalah sistem pemasok dan pemrosesan, termasuk bagaimana produk sampai ke parakonsumen. Apabila para petani di Kelurahan Rurukan dapat memperoleh harga yang ekonomis, dari hasil pertanian yang  dikelolanya maka  para  petani  akan  bergairah  dalam mengelola  lahan  pertanian,  produksi  dan  kualitas produksi dapat meningkat, dengan sendirinya juga akan memberikan manfaat yang positif bagi para konsumen sebagai pengguna hasil-hasil pertanian,  termasuk dapat mengurangi kecendrungan  impor hasil-hasil pertanian saat ini yang telah terjadi di Indonesia
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.  Mengetahui  proses  produksi  sayuran  wortelyang  dihasilkan  para  petani  di 
     Kelurahan  Rurukan  Kota Tomohon.
2.  Mengetahui  kebutuhan  dan  sistem  rantai  pasokan  sayuran  wortel yang      
     dihasilkan  para  petani  di  Desa Kelurahan Kota Tomohon























TINJAUAN PUSTAKA
Rantai Pasokan
Herjanto,  (2008  :  308)  memaparkan  bahwa  definisi  rantai  pasokan  sebagai  berikut:  merupakan sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling terkait untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, jasa  transportasi,  pengecer  dan  konsumen  secara  efisien.  Dengan  demikian  barang  dan  jasa  dapat  di distribusikan  dalam  jumlah,  waktu  dan  lokasi  yang  tepat  untuk  meminimumkan  biaya  demi  memenuhi kebutuhan  konsumen.  Dan  menekankan  pada  semua  aktifitas  dalam  memenuhi  kebutuhan  konsumen  yang didalamnya  terdapat  aliran  dan  transformasi  barang  mulai  dari  bahan  baku  sampai  ke  konsumen  akhir  dan disertai dengan aliran informasi dan uang. Selanjutnya rantai pasokan adalah sistem organisasi orang, teknologi, aktivitas, informasi, dan sumber daya yang terlibat di dalam proses penyampaian produk / jasa dari pemasok ke konsumen. Aktivitas – aktivitas dalam rantai pasokan mengubah sumber daya alam, bahan baku, dan komponen – komponen dalam menjadi produk – produk  jadi yang akan disalurkan ke konsumen akhir. Selain  itu, untuk mendapatkan  pasokan  bahan  baku  yang  berkualitas  diperlukan  standar  dasar  komoditas,  sedangkan  kuantitas pasokan perlu memperhatikan produktivitas tanaman. Beberapa hal yang harus diperhatikan dari tingkatlayanan konsumen adalah  tingkat pemenuhan pesanan  (order  fill  rates), ketepatanwaktu pengiriman (on-time delivery) dan tingkat pengembalian produk olehkonsumen dengan berbagai alasan (rate of products returned by customer forwhatever reason).
Manajemen Rantai Pasokan
Definisi dari Manajemen  rantai pasokan  (supply  chain management)  juga memiliki beberapa definisi.
Berikut ini dua buah definisi Manajemen rantai pasokan di dalam Hugos (2003 : 3-4) :
1  The  systematic,  strategic  coordination  of  the  traditional  business  function  and  the  tactics  across  these business  functions  within  a  particular  company  and  across  businesses  within  the  supply  chain,  for  the purposes  of  improving  the  long-term  performance  of  individual  companies  and  the  supply  chain  as
awhole”.(Koordinasi  sistematis  strategis  fungsi  bisnis  tradisional  dan  taktik  seluruh  fungsi–fungsi  bisnis dalam  suatu  perusahaan  tertentu  dan  seluruh  usaha  dalam  rantai  pasokan,  untuk  tujuan  meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan individual dan rantai pasokan secara keseluruhan). (Mentzer et al dalam Hugos, 2003 : 3)
2 Supply Chain Management is the coordination of production, inventory,location, and transportation among the participants in a supply chain to achieve the best mix of responsiveness and efficiency for the market being  served.  Artinya  Manajemen  rantai  pasokan  adalah  koordinasi  produksi,  persediaan,lokasi,dan transportasiantara  para  peserta  dalam  rantai  pasokan  untuk  mencapai  campuran  terbaik  responsif  dan efisiensi untuk pasar yang dilayani)”. (Hugos, 2003 : 4).
Manajemen Rantai Pasokan Agroindustri
Manajemen  rantai  pasokan  agroindustri  secara  operasional  perlu  didukung  dengan  sebuah  teknik pengambilan  keputusan  yang  mengakomodir  sisi  pelanggan  dan  pasokan  produk.Pada  tingkat  agroindustri, manajemen  rantai  pasokan memberikan  perhatian  pada  pasokan,  persediaan  dan  transportasi  pendistribusian sebagai strategi mengurangi resiko kerusakan atau penurunan kualitas produk secara total.Brycesson dan Smith(2008).Kemudian agroindustri menjadi pusat rantai pertanian yang berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang berperan penting dalam meningkatkan nilai  tambah produk pertanian di pasar. Agroindustri membutuhkan  pasokan  bahan  baku  yang  berkualitas  dan  jumlah  yang  sesuai  dengan  kebutuhan (Apaiah and Hendrix,2004). 
Saluran Distribusi
Pakar ekonomi berpendapat mengenai pengertian saluran distribusi sebagai berikut :
Nitisemito (1993 :102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau  jasa-jasa dari produsen ke konsumen.  Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Assauri  (1990  : 3)  Saluran  distribusi  merupakan  lembaga-lembaga  yang  memasarkan  produk,  yang  berupa barang  atau  jasa  dari  produsen  ke  konsumen.  Kotler  (1991  :  279)  Saluran  distribusi  adalah  sekelompokperusahaan  atau  perseorangan  yang memiliki  hak  pemilikan  atas  produk  atau membantu memindahkan  hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Landasan Empiris
Astuti, dkk dari  Institut Pertanian Bogor  (2010), Kebutuhan dan Struktur Kelembagaan Rantai Pasok Buah Manggis Studi Kasus Rantai Pasok di Kabupaten Bogor.
            Pada  penelitian  ini  dilakukan  analisa  pada  kebutuhan  dan  perkembangan  struktur  kelembagaan  rantai  pasok terhadap buah manggis.Mengidentifikasi kegiatan produksi buah manggis di Provinsi  Jawa Barat yang belum efisien  karena  petani  manggis  hanya  mempunyai  kebun  manggis  dengan  skala  kecil  maka  di  lakukan pengembangan struktur kelembagaan rantai pasok untuk mengembangkan usahatani tersebut. Penelitian  ini,  digunakan  Interpretative  Structural  Modeling  (ISM)  untuk  menjelaskan  hubungan  antar
kebutuhan dan hubungan antar  lembaga yang  terkait dengan kebutuhan  rantai pasok buah manggis yang baru terbentuk  di  Kabupaten  Bogor.Interpretative  Structural  Modeling  (ISM)  merupakan  metode  yang  dapat diterapkan pada  sebuah  sistem  agar dapat  lebih memahami hubungan  langsung  dan hubungan  tidak  langsung antara komponen dalam system. Analisis  struktur  kelembagaan  berdasarkan  kebutuhan  rantai  pasok  juga  dilakukan  untuk  mengidentifikasi lembaga yang mempunyai kekuatan penggerak dalam rantai pasok tersebut serta hubungannya dengan lembaga lain. 

Rismayani,  (2009)  Analisis  Saluran  Distribusi  sebagai  Penentu  Harga  dan  Laba  pada  Produk  Hasil Pertanian Sayuran Buah Tomat.
            Buah Tomat merupakan buah yang  termasuk  jenis  sayuran yang dapat ditanam  atau  tumbuh di mana saja, baik di daerah panas maupun di daerah dingin.Oleh karena  itu  saluran distribusi  (mata  rantai  tataniaga) produk buah tomat sangat perlu diperhatikan.Dalam penelitian ini, membahas tentang nilai guna (utility) yang diciptakan  saluran distribusi dalam menentukan harga dan  laba difokuskan pada  teori-teori yang menguraikan dan atau berkenaan dengan saluran distribusi, harga, laba. Penggunaan  saluran  distribusi  (mata  rantai  tataniaga)  dapat  menggambarkan  keefektifan  dan  keefisienan aktivitas  pemasarannya.Selain  itu,  penggunaan  dan  penentuan  saluran  distribusi  (mata  rantai  tataniaga)  yang baik dan tepat dapat pula memberi arti mengatasi dan juga mengurangi risiko dari daya tahan produk dan risiko biaya yang tinggi.





















METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian 
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  yang  bersifat  kualitatif,  yaitu  :  prosedur  pencatatan  untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada. Penelitian kualitatif menuturkan  dan menafsirkan  data  yang  dengan  situasi  yang  terjadi,  sikap  dan  pandangan  dalam masyarakat Ahira  (2011)  dalam Deasy  (2012)  adapun  tujuan  yang  ingin  dicapai  dari  pengguna  teknik  analisis  deskriptif yaitu : suatu penelitian dengan cara menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat dari fakta, peristiwa pada perkebunan sayuran di Rurukan Rurukan Kota Tomohon.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat  penelitian  adalah  perkebunan  sayuran  di  Kelurahan  Rurukan  Kota  Tomohon  dan  Pasar Tradisional  Kota  Tomohon.Penelitian  ini  dititik  beratkan  pada  produk  sayuran  serta  bagaimana  analisa kebutuhan  dan  saluran  distribusi  rantai  pasokan  sayuran  terhadap  penetapan  harga.Penelitian  ini  dilakukan selama satu bulan.Adapun alasan saya melakukan penelitian di Perkebunan sayuran di Kelurahan Rurukan Kota Tomohon  dan  Pasar  Tradisional  Kota  Tomohon  dikarenakan  Perkebunan  sayuran  di  Desa  Rurukan  Kota Tomohon terdapat banyak lahan pertanian khususnya sayuran dan Pasar Tradisional Kota Tomohon merupakan tempat berdagang sayuran dan tempatnya mudah di jangkau.  
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  penelitian  ini  adalah  petani  yang  berada  di  Kelurahan  Rurukan  Kota  Tomohon,Sulawesi Utara.Sampel  diambil  pada  10    petani  sayuran maupun  dan  4  diantaranya  adalah  petani  sayur wortel  yang berada di Kelurahan Rurukan Kota Tomohon dan beberapa penjual di pasar Tradisional Kota Tomohon.  
Teknik  Pengambilan sampel
Dalam  penelitian  ini,  sampel  sumber  data  dipilih  secara  purposive  dan  bersifat  snowball  sampling. Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula kecil, kemudian membesar. 


Prosedur Penelitian
Penelitian ini menempuh beberapa langkah diantaranya dilakukan kajian awal dengan melakukan studi literatur  baik  studi  kepustakaan,  koran.  Kemudian  melakukan  pengidentifikasian  tentang  masalah, merumuskannya,  menetapkan  tujuan  /  manfaat  penelitian,  kemudian  membatasi  masalah  pada  pengelolaan rantai  pasokan.  Perancangan  dan  persiapan  survei  pada  objek  penelitian  yang  telah  ditentukan,  kemudian dilakukan  pengumpulan  data,  mendeskripsikan  data,  membahasnya,  kemudian  menarik  kesimpulan  dan memberikan saran – saran guna melengkapi penelitian. 
Informan Peneltian
Informan dalam peneltian ini adalah para petani diKelurahan Rurukan Kota Tomohon, PD (Perusahaan Daerah) Pasar Tomohon, Dinas Pertanian Tomohon, dan para pedagang sekaligus pemasok di Pasar Tradisional Kota Tomohon. 
Prosedur Pengumpulan Data
  Dalam rangka pengumpulan data, terdapat 3 (tiga) proses kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu :
1.  Proses memasuki lokasi penelitian (Getting In)
Sesuai dengan pendapat Moleong bahwa: Informan legitimacy comes from their overall ability to convey an acceptable and trushworthy presence(Legitimasi informan bersumber dari kemampuan menyeluruh para peneliti untuk menyampaikan kehadiran yang dapat diterima dan dipercaya). Dalam usaha memasuki lokasi penelitian, peneliti  telah menempuh  jalan pendekatan  formal maupun  informal. Dengan demikian proses getting ini pada umumnya berjalan lancar termasuk ketika peneliti berusaha dengan pimpinan perusahaan.
2.  Ketika berada di lokasi penelitian (Getting along)
Moleong menyatakan bahwa ... a key to achieving accuracy and comprehenssiveness is to build trust with respondents...  (membangun kepercayaan dengan para  respondenmerupakan kunci  sukses untuk mencapai dan  memperoleh  akurasi  dan  komprehensivitas).  Sesuai  dengan  pendapat  tersebut  peneliti  berusaha mendekatkan  diridengan  subjek  penelitian.  Dalam  proses  ini  peneliti  berusaha  mendapat  informasi selengkapnya serta menangkap makna intisari dari informasi yang diperoleh.
3.  Pengumpulan data (Logging the data)
Setelah  proses  tersebut  telah  dilaksanakan, maka  pengumpulan  data  segera  dimulai. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 
 Wawancara:
Esterberg  (2002)  dalam  Sugiyono  (2012  :  410    411)  mendefinisikan  interview  sebagai  berikut  “a meeting  of  two  persons  to  exchange  information  and  idea  through  question  and  responses,  resulting  in communication  and  joint  construction  of meaning  about  a  particular  topic  “. Wawancara  adalah merupakan pertemuan  dua  orang  untuk  bertukar  informasi  dan  ide melalui  tanya  jawab,sehingga  dapat  dikonstruksikan makna  dalam  suatu  topik  tertentu.    Dalam  penelitian  kualitatif,  sering  menggabungkan  teknik  observasi partisipatif  dengan  wawancara  mendalam.  Selama  melakukan  observasi,  peneliti  juga  melakukan  inteview kepada orang – orang yang ada di dalamnya.(Sugiyono 2012: 412)
Keabsahan Data
  Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  keseluruhan  data  yang  didapatkan  langsung  di lapangan yaitu dari para petani di Kelurahan Rurukan, PD (Perusahaan Daerah) Pasar Kota Tomohon dan Dinas Pertanian Kota Tomohon. Didapatkan melalui wawancara langsung, pengamatan di lapangan, dan dokumentasi yang  diperoleh  langsung  dari  informan  pada  pasar  tradisonal  Tomohon.  Informan  adalah  para  pedagang sekaligus pemasok pasar tradisonal Tomohon yang menjual hasil pertanian sayuran.







HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Rantai Pasok Produk Wortel Para Petani Rurukan di Kota Tomohon
Bisnis  dibidang  pertanian  ini  juga  adalah  suatu  sistem  bisnis  yang  di  dalamnya  memiliki  rantai pasokan.Di dalam  rantai pasokan ada berbagai  jasa perantara yang memasarkan produk pertanian.Perantaraan yang berhubungan  langsung dengan konsumen disebut pengecer.Pengecer yang ada  sangat beragam  jenisnya, dari  yang  sederhana  seperti  pedagang  di  pasar  tradisional  sampai  kompleks  atau  modern  seperti  di  pasar swalayan.Baik  pasar  tradisional  maupun  pasar  swalayan  berperan  dalam  memperlancar  arus  produk  yaitu sebagai pemasar produk pertanian. Pasar tradisional Tomohon merupakan tempat menjual berbagai produk yang dilakukan para pedagang sederhana.Ada pedagang yang menjual barang  - barang yang  telah dikemas baik, maupun ada  juga pedagang yang menjual produk pertanian dan produk  segarseperti buah – buahan,  sayur –  sayuran. Mereka  tidak hanya sebagai pedagang saja tetapi sekaligus adalah petani yang memproduksikan secara langsung hasil sayuran segar. Pasar  modern  seperti  swalayan  -  swalayan  memperoleh  pasokan  hasil  pertanian  juga  dari  para    pedagang, pedagang  tradisonal  yang  kemudian  di  jual  kembali  dengan  kemasan  yang  lebih  baik  lagi,  sehingga  para konsumen  bukan  hanya  dapat  pergi  kepasar  tradisional  saja  tapi  pasar modern  yang  juga  banyak  terdapat  di Kota Tomohon dan mudah dijangkau oleh para pembeli.   Sebagai  tempat pemsaran  langsung, hasil pertanian maka  Pasar  Tradisional  di  Kota  Tomohon,  merupakan  pilihan  utama  yang  menarik  bagi  para  petani  untuk memasarkan produknya  secara  langsung.   Dan  salah  satu yang harus di perhatikan dalam  rantai pasok adalah pasokan.Keberadaan  pemasok  diluar  pasar  sangat  diperlukan  untuk memenuhi  tingkat  permintaan.Penentuan jumlah  pasokan  sayuran  merupakan  keputusan  untuk  bisa  mempertemukan  dorongan  pasokan permintaan.Pengelolaan rantai pasok ini dikenal dengan istilah manajemen rantai pasok.Selama beberapa tahun kebutuhan  persediaan  yang  disediakan  para  pedagang  di  pasar  tradisional  Tomohon  sudah  hampir terpenuhi.Selain itu juga sistem mengelola rantai pasok dipasar tradisonal Tomohon sudah baik.Hal ini terlihat
dari  hasil  observasi  dan  hasil  penelitian  selama  1  bulanan  di  pasar  Tomohonselama  aktivitas  kegiatan  pasar dilakukan oleh para pedagang pasar. Kebutuhan Wortel khususnya pada masyarakat yang ada di Kota Tomohon sangat tinggi. Itu dibuktikan dengan banyaknya permintaan Wortel. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan para  petani yang memiliki lahan Wortel : 
1.  Agus  Kontra,  adalah  seorang  petani  wortel  yang  sudah  8  tahun  menggeluti  pekerjannyasebagai  petani wortel. Saya melakukan penjualan wortel melalui pengecer tapi saya juga sering menjualnya sendiri dipasar. Keuntungan yang  saya peroleh akan  lebih  jika  saya menjualnya  langsung kepasar  tanpa melalui perantara. Jika sayur saya jual langsung ke pasar maka harga per kilo adalah Rp. 20.000. tapi jika saya menjualnya pada
pengecer Rp.3000-Rp.  5000/biji. Masa  tanam menjadi Rp. 60.000/karung,  jika harga turun maka wortel per karung menjadi Rp. 25.000
Proses distribusi biasanya Bapak Agus Kontra
 1.  Langsung ke pemasok
Bapak Agus Kontra biasanya berinteraksi langsung dengan pemasok untuk harga per karung dan dalam situasi tersebut terjadi proses tawar menawar antara kedua belahpihak, biasanya untuk tanaman langsung ke pasar maka harga per kilo adalah Rp.20.000. taRp.3000-Rp. 5000/sayur. Masa tanam wortel adalah 3 bulan. Jika harga wortel naik, harga wortel menjadi Rp. 60.000/karung,  jika harga turun maka wortel per karung menjadi Rp. 25.000.
2.  Langsung ke pasar tradisional
Bapak Agus biasanya membawa hasil panen langsung ke pasar tradisional dan menjual lansung ke pasar dengan harga  sebesar    Rp.60.000,-  per  karungnya  dengan  pengeluaran  biaya  Rp.1.500,transportasi. Dan untuk harga pasar tradisional di jual kembali dengan harga eceran disesuaikan dengan minat konsumen untuk jumlah per barang yang di jual dengan jumlah3000,- sampai Rp. 5.000,- per sayur wortel.
2.   Mahrit Paat, 10  tahun menjadi petani Wortel. Saya menanam wortel  sudah 10  tahun, dan cara penjualan wortel ini saya lakukan lewat pengecer barulah sampai ke konnaik, maka  harga  jual wortel menjadi  Rp.  60.000menjadi Rp. 25.000/karung. Proses distribusi yang dilakukan  Ibu Mahrit Paat  sama  seperti kebanyakan petani di Kdenganmelakukan dengan 2 cara, sebagai berikut :
 Petani,Produsen(Tempat pengumpulan sayuran) PetaniDistributor(Pedagang)
Nisia Tamuntuan, Analisis Saluran Distribusi …
wortel  adalah  3  bulan.  Jika  harga wortel naik,  harga wortel melakukan dengan 2 cara, sebagai berikut :
 Wortel,
tapi jika petani menjualnya padapedagang/ pengecer 1.500,-  per  karungnya  untuk  biaya barang yang bervariasi dengan harga eceran Rp konsumen. Harga jual wortel apabila harga pasar 60.000-Rp120.000/karung.  Tapi  jika  harga  turun maka wortel Kelurahan Rurukan yaitu
Distributor,(Pedagang),Konsumen
1.  Langsung ke pemasok
   Ibu Mahrit Paat berinteraksi langsung dengan pemasok untuk harga per karung dan dalam situasi tersebut terjadi proses  tawar menawar antara kedua belahpihak, biasanya untuk tanaman bulan. Jika harga wortel naik, harga wortturun maka wortel per karung menjadi Rp. 25.000.
 2.  Langsung ke pasar tradisional
Ibu Mahrit Paat juga sering menjual hasil panen sayur wortelnya langsung ke pasar tradisional dengan harga Rp 60.000 per karungnya.Untuk biaya  transportasi  Ibu Mahrit harus membayar Rp 2.000 per karung. Sedangkan untuk harga ecerannya Ibu Mahrit menjual dengan harga Rp. 2000,
3.   Alfrits Turang. Seorang petani wortel yang sudah kurang lebih 20 tahun. S
20 tahun, dan saya sangat senang dengan usaha saya ini, saya bisa menghidupi anak dan istri saya. Sehingga anak-anak  saya  bisa  sekolah.  Adapun  harga  wortel  yang  saya  jual  adalah  jika  harga  naik  maka  wortel tersebut saya jual Rp. 60.000/karung tapi saya akan Untuk proses distribusi bapak Alfrits hanya melakukan dengan satu cara yaitu
Bapak Alfrits Turang biasanya membawa hasil panen langsung ke pasar tradi
langsung ke pasar dengan harga sebesar  Rp.60.000,karungnya  untuk  biaya  transportasi.  dan  untuk Harga  Pasar  tradisional  di  jual  kembali  dengan  harga  eceran disesuaikan  dengan  minat  konsumen  untuk  jumlah  per  barang  yang  di  jual  dengan  jumlah  barang  yang bervariasi  dengan  harga  eceran Rp  2000,kilogram (kg).Musim hujan tahun lalu, wortel sempat terpuruk dengan harga Rp 5.000 per kg.Anjloknya harga saat itu membuat ragu melakukan penanaman.Lalu pada periode Desember 2012 hingga Januari 2013, produk
wortel asal Thailand juga membanjiri pasar nusantara.
4.  Johni  Polii,  seorang  petani  sayur wortel, Kol,  dan  petsai  yang  sudah  40  lebih menjadi  petani. sangat diberkati Allah karena mempunyai  isteri dan dua anak perempuan.kan  anak-anaknya  hanya  dengan menjadi  petani mencari nafkah.Sebenarnya, kualitas meminta instansi terkait agar para petani wortel lokal mendapatkan bantuan saat harganya anjlok.“Konsumen  memilih  wortel  impor  karena  Harganya  lebih  mahal  dan  fisiknya  lebih  bagus.  Kami  minta bantuan kepada instansi terkait karena yang menjadi korban para petani Proses distribusi biasanya Bapak Polii
1.  Langsung Ke Pemasok
Bapak Polii biasanya berinteraksi langsung dengan pemasok untuk harga per karung dan dalam situasi tersebut terjadi proses  tawar menawar antara kedua belahpihak, biasanya untuk tanaman karungnya dengan pengeluaran biaya Rp.tradisional di  jual kembali dengan harga eceran disesuaikan dengan minat konsumen untuk jumlah per barang yang di jual dengan jumlah barang yang bervariasi dengan harga eceran Rp 2000,
2.  Langsung ke Pasar Tradisional 
Bapak  Polii  selain  menjual  pada  pemasok,  dia  juga  membawa  hasil  panen  langsung  ke  pedagang  pasar tradisional harga sebesar  Rp.65.000,- per karungnya dengan pengeluaran biaya Rp.biaya  transportasi, dan untuk harga pasar  tradisional di  jual harga pasar untuk jumlah per barang yang di jual dengan jumlah barang yang bervariasi dengan harga eceran Rp 2.000,- per ikat.
 Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa model Rantai  Pasokan  petani Wortel,
pembeli, sebagai berikut:
Petani Pemasok
Petani Pedagang
Nisia Tamuntuan, Analisis Saluran Distribusi …
tradisional Kota Tomohon,
sung60.000,- per karungnya dengan pengeluaran biaya Rp.ransportasi.2000,-  per  sayur wortel.   Harga wortel  saat  ini mencapai Rp  20.000  per  orang  Pak  Johni mampu menyekolahWortel.keluarganya  rukun  dan  semua  bekerjasama  untuk Wortel lokal tidakkalah dibandingkan Wortel impor.Maka dari itu dia Wortel lokal,”   melakukan dengan 2 cara, sebagai berikut :
 Wortel dijual
1.500,- per karungnya untuk biaya transportasi. dan untuk harga pasar 2000,- per ikat. 2.000,- kembali dengan harga eceran disesuaikan dengan sampai  diterima  oleh  para Pedagang KonsumenKonsumen429  dan menjual 2.000,- pertIa merasa ohnimenyekolahnortel Rp.60.000,- per rungnyaper karungnya untuk





















PEMBAHASAN

Model Rantai Pasokan Sayur Wortel
 produsen pedagang besar/grosir pedagang pengecer
produsen pengecer    konsumen3.
produsen konsumen.

Rantai pasokan pertama dan kedua diperkirakan20% dipasarkan melalui rantai pasokan ketiga.Gambaranrantai pasokan tradisional yang utamanya adalahModel Rantai Pasokan petani Wortel, yang memasarkan produknya, melalui pedagang hingga dapat diterima oleh para pembeli, digambarkan sebagai berikut:
 Volume total pasokan sayuran per hari(maksimal),serta  sebagian  besar dipasarkanprodusen dan pedagang yang berasosiasipenghasil nilainya satu sama lain, dan jika masing-masing beroperasi secara independenPengelolaan  rantai  pasokan  di  Pasar  Tradisional pemasok, pedagang dan  sampai pada konsumen. Untuk memenuhi permintaan dibutuhkan bahan baku berupa macam – macam sayuran segar yang berasal dari para petani di Menggambarkan  temuan kondisi  rantai pasokan yang sebagai  produsen  utama. Namun  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  kproduk pertanian, yaitu:petani, pemasok dan pedagang berperan penting untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, baik di Kota Tomohon, Kota Manado dan Kota
 Petani
Konsumen
Pedagang
Pemasok
Petani
Nisia Tamuntuan, Analisis Saluran Distribusi …

  konsumen2.
 menyerap sekitar 80% dari total pasokan


 dari para petani berkisar antara 15 - 50 ton (minimal)kembali ke KotaManado  sebagai pusat konsumsi dalam suatu rantai pasokan akanmengkoordinasikandalam proses tersebutnilai yang tercipta lebih besar/tinggiindependen. anTomohon  dilakukan  dari  hulu  ke  hilir  yaitu  dari  petani, Tomohon khususnya di Kelurahan

 Produk Pertanian
Menggambarkan saat  ini berlangsung yang dimulai dari  tingkatan petani ketiga  pelaku  utama  dari  rantai  pasok Kota-kota lainnya. Pedagang Konsumen
 Jurnal EMBA
sayuran.Sisanya sekitar masih didominasi oleh  dan 75 - 150 ton  utama.Pemasok,  aktivitas-aktivitas dibandingkan Rurukan. 




















PENUTUP
 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan:
1.  Proses  produksi  sayuran  Wortel,  dilakukan  melalui  pengolahan  lahan,  penanaman,  pemeliharaan  dan panen terhadap hasil sayuran Wortelyang dihasilkan para petani di Kelurahan Rurukan. Para petani telah berpengalaman dalam pertanian, rata-rata pengalaman menanam Wortel di atas 10 tahun sehingga mereka telah memahami terhadap cara bercocok tanam Wortel yang baik, termasuk pemilihan bibit unggul.
2.  Sistem  pengelolaan  rantai  pasokan  agroindustri  produk    sayuran  Wortel  untuk  dipasarkan  di  Kota Tomohon,  dll.Berjalan  dengan model  saluran  distribusi  sederhana  (Model  saluran  distribusi  1  sampai dengan 3  tingkat), baik di pasar  tradisional, maupun supermarket Kota Tomohon, banyak dijual Wortel hasil  produksi  para  petani.  Penetapan  harga  jual  berdasarkan  kesepakatan  antara  petani  dengan  para pembeli melalui mekanisme permintaan dan penawaran (mekanisme pasar).
 Saran
Para  petani  di Kelurahan Rurukan,  dalam  berproduksi  sebaiknya menggunakan  bibit  yang  benihnya, dipersiapkan dan ditanam langsung oleh para petani sehingga dapat mengurangi biaya operasional pada proses produksi  dan meningkatkan  pendapatan  hasil  pertanian.    Para  petani  sebaiknya  mengurangi  peran  pemasok dalam  pemasaran  hasil  produksi,  dengan  cara melakukan  penjualan  secara  langsung  kepada  konsumen  akhir
melalui pasar tradisional atau menjadi pemasok di Supermarket, sehingga keuntungan dari hasil pertanian dapat menjadi maksimal dan petani dapat menciptakan lapangan kerja baru melalui pengadaan tenaga-tenaga penjual hasil pertaniannya.





                                               DAFTAR PUSTAKA.

Astuti Retno., Marimin., Roedhy P., Machfud & Yandra A_2010. Kebutuhan dan Struktur Kelembagaan Rantai Pasok Buah Manggis.

Assauri,1990.Saluran Distribusi; All Management Insight, Catatan Perkuliahan.
http://www.informasiku.com/2011/04/saluran-distribusi-definisi-fungsi-dan.html.Di akses : 5 Desember 2012

 Brycesson K.P.  dan  SmithC.S..  2008. Abstraction  and Modelling  of Agri-food Chains  as Complex Decision Making Systems, paper prepared for presentation at the 110th EAAE Seminar on ‘System Dynamics and Innovation in Food Networks’ Innsbruck-Igls, Austria.

Deasy,  P.  2012,  Sistem  Pengelolaan  Rantai  Pasokan  Agroindustri  Produk  Sayuran  di  Pasar  Tradisional Langowan

 Herjanto,  Eddy.  2008.  Manajemen  produksi  dan  Operasi,  edisi  kedua,  Penerbit  PT  Gramedia  Widiasarana Indonesia, Jakarta.

 Hugos, 2003.A rantai pasok is the aligment of firms that bring the products or service to market” (sebuah rantai pasokan adalah  jajaran perusahaan yang membawa produk atau jasa ke pasar”).












.

SITIASON SIPAYUNG

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI RANTAI PASOKAN SAYUR   WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KOTA TOMOHON kunjungin wabsite kami yang lainnya ber...